Cara Membuat Artikel | Tulisan Tentang Cara Membuat Artikel
Dalam ilmu kepenulisan dikenal dua
jenis tulisan yaitu fiksi dan non fiksi. Yang termasuk fiksi adalah
novel. cerpen, puisi, roman, pantun, drama
, flash fiction dan
sebagainya. Sedangkan yang termasuk non fiksi adalah reportase, kolom,
artikel ilmiah populer, skripsi, desertasi, tajuk rencana , feature dan
banyak lagi lainnya.
Terdapat hal prinsipil yang membedakan
keduanya, fiksi adalah tulisan yang didasarkan pada khayalan atau
rekaan. Kalau non fiksi justru sebaliknya. Tulisan harus berdasarkan
penelitian, interprestasi, pengamatan, analisis dan lainnya.
Untuk membuat sebuah tulisan non fiksi
atau artikel yang baik, maka perlu dipersiapkan langkah -langkahnya. Hal
itu memudahkan kita membuat sebuah artikel yang baik. Dan berikut
tahapan yang bisa dilakukan.
a. Tentukan topik terlebih dahulu.
Sebaiknya topik yang dipilih adalah
sesuatu yang sudah kita kenal dengan baik. Entah itu yang sudah dalam
bentuk pengalaman, pemahaman dan lain sebagainya. Biasanya berupa
informasi yang pernah didapatkan. Entah dari menonton teve, mendengarkan
radio, membaca buku, bahkan dari peristiwa yang pernah dialami sendiri.
Jikapun kita ingin menulis tentang topik yang tidak kita kuasai, maka
pastikan kalau topik itu bisa dipelajari dengan mudah.
b. Tetapkan tema tulisan.
Misalnya topik yang kita pilih adalah
‘cara mudah membuat artikel’ maka ketika menentukan temanya, kita harus
menetapkan tujuan yang ingin dicapai dari topik tersebut. Misalnya,
memberikan pengetahuan tentang cara membuat artikel agar mudah
dipelajari oleh penulis pemula.
c. Membuat outline atau kerangka karangan.
Setelah menentukan tema, langkah
berikutnya adalah membuat outline. Buatlah outline secara sistematis
dengan tujuan yang jelas. Isinya hanya inti-inti masalah. Kemudian
kembangkan lagi menjadi sub inti masalah dan seterusnya.
Membuat outline ini bisa dilakukan
dengan 2 cara. Yang pertama, dengan mengemukakan fakta umum kemudian
mengembangkan fakta-fakta pendukung. Yang kedua, memulai dengan
menceritakan situasi khusus, kemudian memaparkan materi yang akan
disampaikan.
Contohnya seperti ini.
Topik : manfaat hutan untuk manusia.
Tema : Menjelaskan betapa banyak manfaat
hutan. Memberi pengetahuan akan bahaya banjir dan longsor jika manusia
tidak menjaga hutannya. Mengajak masyarakat untuk mencintai hutan.
Outline :
1.Apa itu hutan.
2.Manfaat hutan.
a. Bagi manusia.
b.Bagi hewan dan tumbuhan.
c.Bagi kelangsungan hidup seluruh mahluk hidup.
2. Mengapa kita harus menjaga hutan atau bahayanya jika tidak menjaga hutan.
a.Banjir.
b.Longsor.
c.Binatang menjadi langka.
3. Program cinta hutan.
a. Menanam pohon.
b. Tidak menebang pohong sembarangan.
d. Membuat lead.
Menulis lead atau pendahuluan jangan
disepelekan. Lead atau paragraf awal ini harus digarap betul-betul
karena cukup menentukan. apakah tulisan kita akan dibaca terus atau
berhenti di tengah jalan. Maka, buatlah lead semenarik mungkin. Usahakan
kalimatnya lengkap. padat dan berisi.
Dan ini beberapa cara untuk membuat lead
yang bagus. Mulailah dengan inti terpenting kenapa suatu kejadian itu
bisa terjadi. Bisa juga dengan memaparkan suatu peristiwa berdasarkan
sebab akibatnya.
e. Gaya tulisan.
Gaya tulisan dibedakan menjadi narasi
atau bercerita. Deskripsi atau melukiskan, eksposisi atau memaparkan dan
argumentasi atau berpendapat. Narasi adalah bentuk penulisan yang
menceritakan satu rangkaian peristiwa dalam satu kesatuan waktu. Kesan
yang dialami setelah membaca tulisan narasi adalah pembaca seolah
melihat, mengalami bahkan merasa terlibat dalam peristiwa yang
dikisahkan penulisnya.
Deskripsi adalah melukiskan suatu objek
atau keadaan tertentu secara detil. Tulisan deskripsi akan terasa
gregetnya jika mengungkapkan bagian-bagian yang penting. Tetapi kalau
tulisan terlalu detail, kekaburan bisa saja terjadi bagi keseluruhan
tulisan.
Berikutnya, eksposisi atau memaparkan.
Gaya tulisan ini memberikan penjelasan bagaimana suatu proses itu
dimulai sampai pada akhirnya. Bertujuan memberikan penjelasan kepada
pembaca tentang suatu gagasan atau peristiwa. Bahasa yang digunakan
harus komunikatif dan gampang dimengerti. Contohnya tulisan tentang cara
membuat tape, cara menghilangkan bau mulut dan lain sebagainya.
Dan terakhir tulisan argumentasi. Gaya
menulis ini sering dianggap sulit. Kenapa demikian? Karena pembaca harus
diyakinkan tentang suatu masalah yang dikemukakan. Makanya menjadi
penulis argumentasi wajib mempunyai pengetahuan yang luas tentang
masalah yang dikemukakannya. Pikirannya harus logis. Jika ia menilai
pendapat seseorang keliru maka ia harus menunjukkan dengan jelas dimana
kekeliruannya. Kemudian ia harus menunjukkan sesuatu yang sebenarnya.
f. Ending tulisan atau penutup.
Konon bagian ending tulisan ini sering
dikatakan sebagai berhasil atau tidaknya sebuah tulisan. Jadi perhatian
penting bukan hanya diarahkan pada lead tapi juga bagian penutup. Malah
di satu media cetak terkenal, mereka menentukan sebuah artikel itu
diterima atau tidak, pertama kali dengan cara membaca lead dan endingnya
saja. Makanya, beri perhatian yang khusus pada kedua bagian itu.
Ada beberapa jenis penutup tulisan pada
artikel. Beberapa diantaranya berbentuk ringkasan. Isinya rangkuman
materi yang telah dipaparkan. Tujuannya mengingatkan pembaca tentang
masalah yang sudah dijelaskan.
Berikutnya, jenis penutup yang
menyimpulkan. Penulis membantu pembaca mengambil makna yang ada dalam
tulisan. Selanjutnya, memberi klimaks. Penutup diberikan uraian puncak
peristiwa. Bisa berupa kesuksesan, kegagalan, penderitaan dan lainnya.
Seterusnya adalah dengan memberi kejutan kepada pembaca. Pembaca tidak
menyangka tulisannya akan berakhir tidak seperti dugaannya. Misalnya
perjalanan pahit tukang bubur yang penuh liku-liku, mendapatkan
keuntungan yang tak seberapa, tetapi akhirnya kok bisa naik haji.
g. Menentukan judul.
Inilah bagian akhir penulisan. Judul
baru ditentukan setelah proses menulis selesai. Walaupun membuat judul
kelihatan sepele, tetapi jangan dilakukan secara sembarangan. Karena
judul mempunyai beberapa peran penting, seperti bisa untuk
memperkenalkan tulisan yang ada di bawahnya. Judul juga membantu calon
pembaca untuk mengetahui tulisan yang ingin dibacanya. Selain itu, judul
juga bisa berfungsi sebagai sarana promosi. Judul yang menarik membuat
penasaran orang untuk membacanya.
Demikianlah proses membuat artikel yang
banyak disarankan oleh para penulis kenamaan. Semoga dengan sedikit
pengetahuan itu bisa membuat kita semakin semangat untuk menulis dan
berkarya.