Bisa Ku dendangkan sebua lagu
Menyambut kalian yang baru, adikku !
Adiku yang ramah, Disinilah Mumtaz kalian
Mumtaz yang harus dibuktikan dengan deretan fakta.
Bukan sekedar melos sinoptik.
Mumtaz yang harus dibuktikan dengan deretan fakta.
Bukan sekedar melos sinoptik.
Kalaupun di kampung kita dipandang Jelata . Kalaupun di Negeri Ibu Bapakmu Adikku, Kita sebongkah akar yang Rapuh?
Maka disini !
Jadilah kamu Kencana, menuju destinasi Mumtazmu.
Maka disini !
Jadilah kamu Kencana, menuju destinasi Mumtazmu.
Bukan dedaunan yang meranggas, yang kemudian di sapu, di bakar hingga bertebaran menjadi gumpalan awan.
Itu sampah namanya !!
Adikku… Disana !
Diruang mewah, berdiri kokoh Hijau warnanya,
Diruang mewah, berdiri kokoh Hijau warnanya,
Mereka menanti kalian, Muhammad, Plato, Karl Max, Al-kindy, Ibnu Taymiah, Al varaby, Khairil Anwar, Rendra, P Anantatoer, Taufik Ismail, Sapardi D. Damon, Hingga Kartini, Nawal El Sadawi
Jemputlah mereka !
Sampaikan untuk mereka , bahwa kamu adikku, Tak mau menjadi akar yang rapuh, tak jua daun yang meranggas
apalagi dipandang jelata.
Tuntutlah destinasimu menjadi kencana .
Menuju Hak istemewa kelak.
Ikhsan- 03.09.15
Sampaikan untuk mereka , bahwa kamu adikku, Tak mau menjadi akar yang rapuh, tak jua daun yang meranggas
apalagi dipandang jelata.
Tuntutlah destinasimu menjadi kencana .
Menuju Hak istemewa kelak.
Ikhsan- 03.09.15
Tidak ada komentar:
Posting Komentar