Nawala Patra

Rabu, 09 September 2015

Mumtaz

Aku !
Bisa Ku dendangkan sebua lagu


Menyambut kalian yang baru, adikku !

Adiku yang ramah, Disinilah Mumtaz kalian
Mumtaz yang harus  dibuktikan dengan deretan fakta.
Bukan sekedar melos sinoptik.


Kalaupun di kampung kita dipandang Jelata . Kalaupun di Negeri Ibu Bapakmu Adikku, Kita sebongkah akar yang Rapuh?
Maka disini !
Jadilah kamu Kencana, menuju destinasi Mumtazmu.



Bukan dedaunan yang meranggas, yang kemudian di sapu, di bakar  hingga bertebaran menjadi gumpalan awan.

Itu sampah namanya !!

Adikku… Disana !
Diruang mewah, berdiri kokoh Hijau warnanya,

Mereka menanti kalian, Muhammad, Plato, Karl Max, Al-kindy, Ibnu Taymiah, Al varaby, Khairil Anwar, Rendra, P Anantatoer, Taufik Ismail, Sapardi D. Damon,  Hingga Kartini, Nawal El Sadawi


Jemputlah mereka !
Sampaikan untuk mereka , bahwa kamu adikku,  Tak mau menjadi akar yang rapuh, tak jua daun yang meranggas
apalagi  dipandang jelata.

Tuntutlah destinasimu menjadi kencana .
Menuju Hak istemewa kelak.
                                               
Ikhsan- 03.09.15

Tidak ada komentar:

Posting Komentar