Lokasi Pengungsiaan, Lombok, Kota Mataram, NTB. |
Anak-anak di Lokasi Pengungsian |
Mubaligh Ahmadiyyah Transito Majilok |
Usman
Anas (47) seorang pengungsian, Di Transito Majelok, Kota Mataram, Provinsi Nusa
Tenggara Barat (NTB). Berharap belas kasih dari segenap masyarakat maupun
pemerintah.”Al-Qur’an di bakar tahun 2001. Bahkan, ada perempuan dari golongan
kami yang di bacok sampai mati.” Kata Anas, seorang Mubaligh (Ustadz) Ahmadiyyah. Selasa, (5/5).
Ahmadiyyah,
adalah sekelompok Umat Islam yang dianggap menyimpang dari ajaran Nabi Muhammad.
Atas stigma inilah sehingga kelompok Ahmadiyah harus di bantai kaum mayoritas
di Provinsi NTB, dan pada akhirnya mengakhiri nasib di tempat pengungsian,” Pemerintah
sudah pernah menyampaikan, masalah Ahmadiyyah akan di selesaikan, tapi sampai saat
ini pemerintah diam Seribu bahasa.” Ujar Mubaliq
Ahmadiyyah saat ditemui, di masjid pengungsiannya.
Pengungsian
Ahmadiyyah, Transito, berjumlah 160 jiwa, yang terdiri dari anak-anak dan orang
dewasa. Anas mengatakan, sampai saat ini pengungsi Ahmadiyyah masih menunggu
kepastian pemerintah untuk di kembalikan ke tanah asal mereka “Kami hanya minta
untuk di kembalikan ke tempat asal, dengan jaminan keamanan dari pemerintah”
Tuturnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar