Nawala Patra

Senin, 29 Juni 2015

20 Jahitan Untuk Yusuf di RS Bayangkara

Di bilik Bayangkara, Rumah Sakit, yang berada di pelataran lokasi Kepolisian, Tantui. Ruangan mutiara, tepat paling pojok kiri dari arah masuk pintu gerbang. Mutiara adalah ruangan perawatan bagi para pasien yang mengalami luka serius. di Mutiara pula, laki-laki yang berusia 21 tahun, Yusuf namanya, berbaring menahan sakit di sekujur badan.

20 jahitan di bagian tangan dan kaki, membuatnya harus menanggung sakit, pedih atas apa yang dia alami menjelang subuh, benturan itu terjadi bersama sepeda motornya, pada 28 juli 2015, sekitar pukul 04.00 Wit. di kediaman Desa Batu Merah.


Siang itu, saat aku dalam kesibukanku, menyusuri lorong-lorong jalan yang penuh debu, berserakan diatas kepala hingga badan, bahkan ada yang masuk menempel di kedua bola mataku yang hitam. Disepanjang jalan yang ku lewati, berbagai macam yang terlintas di pikiranku, mengganggu konsentrasi saat berkendaraan. Aku tak pernah sadar bahkan tak pernah tau bahwa akan ada ujian yang datang bersama sahabatku.

Yusuf, harus terbaring di pangkuan sakit yang menjerit. Handphone bergetar, disaku celanaku, kembali ku buka handphone itu ternyata terlihat beberapa baris kalimat yang berjejer, dengan isi pesan; "Assalam'mualaikum. Teman-teman sebentar jam 04.00 semuanya berkumpul di Rumah Sakit Bayangkara, Teman kita Yusuf, mengalami kecelakaan dan masih dalam kondisi perawatan."

Ini adalah isi pesan yang sudah ku pendekkan, namun tidak menghilangkan makna dari isi pesan tersebut. Aku hampir tak percaya, melihat isi pesan yang baru dikirim itu, setelah Aku lihat kembali nama pengirimnya, Aku pun percaya dan segerah membalas pesan itu dengan jawaban, mengiyakan.
Setelah ku selesaikan kesibukanku, aku bersama wandi, mengendarai sepeda motor hitam menuju tempat Yusuf di Rawat. Tiba diruang itu, Anggota LPM ini tiba-tiba melempar sedikit senyum manisnya, melihat kedatangan kami. Aku pun demikian, balas senyumnya dengan hati yang nelansa.

Yusuf yang terbaring kaku, penuh senyum tipis menyambut kedatangan kami. sementara itu, sudah ada beberapa orang teman yang datang mengunjunginya. Teman-teman itu adalah mereka yang sekelas dengan kami, Mahasiswa Jurnalis, yang tergabung dalam dua komunitas, yaitu; Inspirasi dan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) IAIN Ambon.

Yusuf, yang sering disapa Ucu Manis adalah panggilan favoritnya, melihatnya dengan tatapanku yang kian nanar, rasanya ingin menangis, namun hal itu tak mungkin aku lakukan, disekitar kami ada beberapa orang pengunjung yang mengunjungi keluarga mereka yang dirawat di ruangan tersebut, ternyata sebagian mereka yang terawat diruang Mutiara itu, memiliki masalah seperti
Yusuf. Apakah ini adalah persahabatanku, bahkan akupun tak menerima apa yang terjadi padanya. Namun, semua yang diberikan Tuhan kepada kita adalah bentuk ujian tuhan terhadap manusia, hanya itu yang selalu terlintas di pikiranku.

Saat memegang tangannya yang penuh dengan tetesan darah yang tersisah. Itulah Ujian, Dimana, Tuhan menunjukan kepeduliannya terhadap mahluk ciptaannya, karena Tuhan masih mau mengujinya. Begitulah yang aku pikirkan, saat menatapnya dengan tubuh yang menjerit.
Senin- 29.06.2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar