Nawala Patra

Rabu, 02 November 2016

Itu Hujan

Hujan melirik pagi, di tengah meninggalkan malam. Namun, malam pun hujan semalam deras; Hujan menumpuk derasnya. Nantikah hujan itu menyurut pada petang? Tak ada alibi, mengapa sampai petang.

Tanpa seberkas alasan, mengapa hujan turun. Hujan bercucuran pada bumi gersang. Meletup dan basah, yang tumbang di hutan jadi petaka bumi yang asri. Itu rahmat. Itulah hujan…

Hujan turun di bantaran sungai, ada rahmat ada petaka. Hujan turun pada bongkahan tanaman. Itulah rahmat.

Amalatu, 1 April 2016
StiLusmistic1<.

Puisi ini terbit di floressastra.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar