Nawala Patra

Minggu, 22 Maret 2015

Sang Motivator "Siti Khadija Reliubun"

:
Siti Khadija Reliubun
Tak perlu Bait-bait puisi itu untunk Mengaguminya. Aku menyayanginya Melebihi apapun yang Ku-miliki, Namun aku takut dengan kata-kataQ Yang terlihat bodoh. semua telah ku rasakan betapa pedihnya Hidup dalam penderitaan bersamanya, semuanya kita arungi bersama melawan ketakutan yang pernah kita temui dijalanan, bahkan himpitan lorong kehidupan yang begitu sempit untuk dijejaki.
Kini ia jauh, Tak ada Simphony yang indah untuk ku menghiburnya, karena semua tampak tak jelas ! wahai Misteri. Bukankah aku akan melawanMu ?
MemecahkanMu ? Merindukannya adalah bagian yang terindah bak manusia Mengunjungi Hajratul Aswad di Arafah, Mencintainya seperti Isya mengagumi cinta Maryam di batas Dunia. Kesendiriannya adalah teman Keabadian yang dimiliki, tak seorang Pun yang hadir dari darah ini untuk melihatnya Disana ! wahai Misteri.
KelelahanKu Begitu besar melihat Batas yang kau bangun antara aku dan Dia ! Seolah-olah kita tidak memiliki siapapun Di Dunia ini..
wahai Misteri.. Kita masi bersama. kita masi merindu | walaupun itu dalam Gelap dan Bayangan. Wahai Dunia Akan Ku-Tunjukan Buat Diriku, Bahwa dia adalah darah yang pernah Mengalir dari tubuh ini. Tubuh yang Kaku, Aku ada bersamanya Karena Kita Memiliki satu Pohon yang Rimbun. pohon yang pernah mengajari kita Arti hidup yang tak semua orang Didunia ini Tau !
Dibatas Rindu ini | dunia menyaksikan semua yang di Pentaskan. Namun Kerinduan Adik Dan Kakak selalu Hdir untuk Membuka Batas itu. Membongkarnya Menjadi Nyata.
Tuhan !! Semoga Dia Baik-baik Saja.!
Tuhan !! Bukankah kau Pernah berjanji, Bahwa engkau selalu Mengutus MalaikatMu Untuk Menjaga orang-orang yang Menuntut Ilmu Di jalanMu ?
Aku Rindu Belaian tanganMu yang terKasih.
Untuknya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar